Pada tahun 2025, berbagai perkembangan terkait alam dan lingkungan diprediksi akan terjadi, mencakup tren keberlanjutan, fenomena astronomi, hingga perubahan iklim.
Tren Keberlanjutan
Kesadaran akan pentingnya keberlanjutan semakin meningkat. Pada tahun 2025, diprediksi bahwa aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) akan semakin menjadi fokus utama bagi perusahaan global. Saat ini, 81% perusahaan di seluruh dunia telah mengintegrasikan metrik ESG dalam rencana insentif eksekutif mereka, meningkat dari 68% pada tahun 2020. Metrik lingkungan, khususnya pengurangan emisi karbon, mengalami pertumbuhan tercepat.
Fenomena Astronomi
Tahun 2025 akan dihiasi oleh berbagai fenomena astronomi yang menarik. Salah satunya adalah gerhana Bulan total yang diperkirakan terjadi pada 7 September 2025 dan dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, hujan meteor Quadrantids diprediksi mencapai puncaknya pada 3-4 Januari 2025, dengan intensitas sekitar 40 meteor per jam. Fenomena lain yang dinantikan adalah parade planet, di mana lima planet akan berjajar dan terlihat secara bersamaan dari Bumi.
Perubahan Iklim
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis “Climate Outlook 2025” yang berisi prediksi kondisi iklim tahun tersebut. Laporan ini mencakup analisis terkini terhadap dinamika atmosfer dan laut global, termasuk prediksi El-Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), suhu udara, dan curah hujan. Informasi ini penting untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi terhadap potensi perubahan iklim yang mungkin terjadi.
Secara keseluruhan, tahun 2025 diprediksi akan menjadi periode dengan berbagai perkembangan signifikan terkait alam, mulai dari peningkatan kesadaran akan keberlanjutan, fenomena astronomi yang menarik, hingga tantangan perubahan iklim yang perlu diantisipasi.